Langsung ke konten utama

Mbak-mbak Penghuni Green House - Para Penghuni Lab Part 2

Green house tersebut terletak di atas laboratorium lantai 3. Untuk menuju ke sana, mahasiswa harus melewati deretan anak tangga di ujung utara laboratorium. Beberapa mahasiswa menggunakan green house ini sebagai tempat merawat tanaman yang digunakan dalam penelitian. Namun karena jarang digunakan, kondisi green house ini menjadi kurang terawat. Tirai hitam yang menutupi atap dan dinding green house tersebut tampak berlubang di beberapa tempat. Suasana di dalamnya cenderung "singup" dan kotor karena jarang dijamah manusia. Mahasiswa yang menaruh tanamannya di situ pun hanya sesekali datang mengecek dan tidak berlama-lama di sana. Tak heran jika green house tersebut menjadi bernuansa horor. 👹👹😈😈

Beredar cerita bahwa green house tersebut "dihuni" oleh "mbak-mbak" yang konon merupakan mantan mahasiswa yang melakukan penelitian di sana. Beberapa alumni pernah "tidak sengaja" bertemu dengan mbak-mbak (sebut saja mbak Sri) tersebut. (Amit-amit lah yak 😰😰😰)

Tole (nama disamarkan) merupakan mahasiswa magister biologi yang sedang melakukan penelitian tanaman padi di green house tersebut. Tole merupakan orang yang (bisa dibilang) kuat imannya. Meskipun sudah pernah mendengar rumor tentang mbak Sri, namun tak mengurungkan niatnya melakukan penelitian di green house tersebut. Ia yakin mbak Sri tidak akan pernah mengganggunya, apalagi menampakkan diri padanya. Namun keyakinannya meleset.

Suatu sore, Tole berjalan menuju green house. Hari itu langit sedikit mendung, sehingga suasana di dalam green house menjadi lebih mencekam daripada biasanya. Jantung Tole deg-degan. Tak ingin berlama-lama di tempat itu, Tole buru-buru menyelesaikan pekerjaannya. Setelah selesai, ia langsung berjalan menuju tangga untuk turun. Saat berjalan menuruni anak  tangga, tiba-tiba langkah kakinya terhenti. Di dekat tikungan tangga, ia melihat ada "mbak-mbak" yang duduk diam di tengah anak tangga. Selama ini tidak ada seorang mahasiswa pun yang mau berlama-lama berada di tempat itu jika tidak "terpaksa", namun mbak-mbak ini malah "kongkow" santai di tangga yang jarang dilewati orang.Tole sangat yakin dia adalah mbak Sri karena sikapnya yang ganjil. Mbak Sri duduk tanpa melakukan apapun. Dengan wajah menunduk ke bawah, rambut panjang tergerai dan berpakaian serba putih.
(Note: mbak-mbak itu benar-benar cuma duduk lho, tidak melakukan kegiatan apapun, tidak juga seperti orang yang sedang  menunggu teman (karna di green house  tadi si Tole cuma sendirian), juga gak lagi utak atik HP seperti umumnya anak muda jaman sekarang yang selalu membawa HP kemana-mana.. 😂😂 something fishy yak 😶😶).
Jantung Tole berdegup sangat kencang.
Sambil berdoa, Tole memberanikan diri berjalan melewati mbak Sri. Detak jantungnya seperti berlarian saat ia berjalan di samping mbak Sri. Ia tak berani menoleh sedikitpun ke belakang. Sampai di anak tangga paling bawah, ia langsung berlari menuju ke arah laboratorium. Samar-samar di belakangnya terdengar tawa cekikikan "ihihihihihihihiii...ihihihihihihihiiii".. 😨😨😨👻👻👻

- END -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Because result never betray the process - akhirnya emak lulus cumlaude!

Finally ..emak ndeso ini punya blog jugak! 😂😂 Tulisan pertama, pengennya cerita perjalanan momi (yang sok-sok'an) menggapai cita-cita..haha Semoga enggak bosan bacanya, syukur-syukur bisa menginspirasi yang sekedar numpang baca 😘😘 Akhirnya transkrip nilai ini sampai di tangan. Sudah lengkap sama nilai tesis. Setelah perjuangan selama 2 tahun, rasanya campur aduk! Terharu banget akhirnya cita-cita lulus s2 bisa tercapai. Waktu pertama kali mengungkapkan keinginan buat kuliah s2, hanya suami, papa mama, dan kakak-kakak yang mendukung. Yang lainnya, memandang sebelah mata. Tidak sedikit yang nyinyir, banyak juga yang nyindir "ibu rumah tangga buat apa kuliah tinggi2". Tapi kayak bola bekel, semakin ditekan maka ia akan melambung semakin tinggi. Semakin diremehkan, maka rasanya semakin berambisi. Waktu itu suami yang menguatkan , meyakinkan bahwa momi bisa, akhirnya tutup telinga dari suara2 yang cuma bikin pening kepala. Suami juga yang nganter war

Gerimis di Bulan Desember ☔☔☔ - short story

Yogyakarta Desember 2008 "Sudah berapa lama?", tanya Laras. "Enam tahun", jawab Banyu. Mereka berdua terdiam. Tak berani menatap satu sama lain. "Kenapa kamu tidak pernah bilang?" "Karena kamu tidak pernah sendiri." Laras menatap langit sore itu. Gerimis membuat suasana hatinya semakin sendu. Ia tenggelam dalam dunianya sendiri. Mengingat pertemuannya dengan Banyu siang tadi. Enam tahun bukan waktu yang sebentar. Banyu adalah cinta pertamanya, tapi ia hanya berani menatapnya dari jauh. Karena baginya, Banyu terlalu tinggi untuk diraih, terlalu jauh untuk ia sapa. Demikian pula bagi Banyu, Laras bukan seseorang yang mudah ia lupakan. Entah cinta pertama atau bukan, tapi ia selalu menanti. Menanti kesempatan itu datang padanya. Disaat Laras tidak berdua. Karena bagi keduanya, seakan-akan waktu sedang mempermainkan mereka. Laras menghela nafas. Ia membalikkan badannya dan menatap Banyu, "Itu karena terlalu mustahil rasanya jika kamu meny

Aileen's Story (Part 1): Awal Mula

Cerita Aileen berawal dari meninggalnya eyang buyut (yangyut) kakung Aileen (dari garis ayah) tahun 2015. Momi lagi hamil Keenan. Waktu itu Aileen belum genap 2 tahun, tapi dia sudah lancar bercerita. Sewaktu di rumah duka, Aileen sempat bilang sama momi "Ma, itu kenapa yangyut ada dua? Yang satu tidur (di peti), yang satu lagi duduk di (teras) depan". Momi awalnya gak terlalu mikirin, mungkin anak ini cuma ngayal. Sepulang dari rumah duka, malamnya Aileen tidur sama Kakung. Tapi semalaman dia gak mau tidur, malah main terus sambil ngoceh (cerita sendiri) sampai dini hari. Lalu dia mulai rewel, mungkin karena udah ngantuk banget, sambil nangis dia bilang "Udah to kak, aku mau bobok". Gak tau siapa yang dia panggil kakak. Aileen digendong kakungnya pake selendang. Kakung bilang "Udah bobok sekarang, sambil kakung gendong, kamu merem." Aileen merem, tapi masih sambil nangis dia bilang ke kakung "Itu kakak...nakal..tarik-tarik kakiku terus..a