(Source pic: boekenwebsite.nl) Peristiwa ini terjadi tahun 2018, waktu momi masih pegawai baru di kantor yang sekarang. Sebagai tenaga pengajar, momi harus memenuhi tugas tri dharma, yaitu di bidang pengajaran, pengabdian, dan penelitian. Waktu itu, momi mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengabdian di salah satu SMA swasta di daerah Muntilan, yaitu dengan menjadi narasumber untuk kegiatan wawasan kebangsaan (WK) dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Momi berkunjung ke SMA tersebut beberapa kali. Untuk kegiatan KIR biasanya dilaksanakan siang hari di hari Sabtu, sedangkan untuk kegiatan WK dilaksanakan di hari Rabu sekitar jam 16.00-17.00 WIB. Hari itu adalah jadwal Momi mendampingi kegiatan WK. Momi berangkat dari kampus bersama salah seorang teman dosen sekitar pukul 14.00 WIB. Hari itu langit sangat mendung. Kami berangkat diantar oleh sopir kantor. Perjalanan dari kantor sampai ke lokasi sekolah ditempuh selama sekitar satu setengah jam. Pukul 15.30 WIB kami sampai di se
( Source pic: Movie Eight ) Setelah Momi nulis Aileen’s Story (Part 1), banyak yang nge-DM minta part 2-nya segera di-release. Idealnya sih begitu ya, biar gak lupa cerita sebelumnya. Tapi kenyataannya menulis cerita biar gak bosan dibaca itu juga bukan perkara yang mudah. Apalagi lagi (faktanya) cerita yang dituangkan dalam bentuk tulisan bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Momi sebenarnya sudah melanjutkan menulis part 2-nya sejak lama, tapi gak selesai-selesai..haha.. Faktor utamanya lebih karena kalo nulis sempatnya malam hari, nah pas nulis itu tiba-tiba merasa was-was, jangan-jangan yang “digrenengi” ikutan baca (maklumlah sekarang jadi gampang parno, wkwk), kan syerem yak kalo pas lagi tengah-tengah nulis sendirian trus ada yang nyolek dari belakang sambil bisikin “Bukan gitu ceritanya, yang bener tuh gini..” Bisa pingsan di tempat Momi..haha.. Katanya sih kalo pas kita cerita-cerita tentang “mereka”, biasanya “mereka” trus ikutan nimbrung ngedengerin. Pernah